Sabtu, 15 Januari 2011

ANI YUDHOYONO BAKAL CALON MENJADI PRESIDEN 2014


 
Peneliti Utama Lembaga Survei Indonesia (LSI) Dodi Ambardi mengungkapkan usulan ibu negara, Ani Yudhoyono, untuk menjadi calon presiden hanyalah sebuah tes yang sengaja dilontarkan elite politik untuk melihat popularitas Ani. Dodi juga menilai posisi Ani sebagai calon presiden masih belum terlalu kuat karena pemilu masih tiga tahun lagi.
Jadi, dari elite partai melakukan testing the voter. Bagaimana kalau memunculkan orang-orang yang sudah dikenal. Ini strategi politik dari partai-partai untuk memunculkan nama-nama baru dan menarik perhatian partai lain.
-- Dodi Ambradi

"Jadi, dari elite partai melakukan testing the voter. Bagaimana kalau memunculkan orang-orang yang sudah dikenal. Ini strategi politik dari partai-partai untuk memunculkan nama-nama baru dan menarik perhatian partai lain," ungkap Dodi, Kamis (6/1/2011), seusai jumpa pers di kantor LSI di Jalan Lembang
, Jakarta.

Selain untuk menarik perhatian lain, cara memunculkan nama Ani Yudhoyono sebagai capres 2014 menggantikan Presiden SBY merupakan sebuah strategi untuk menguji popularitas. "Itu ada juga strategi untuk popularitas melalui media dengan memunculkan nama yang populer akan mengangkat popularitas partai meskipun itu tidak substantif. Itu normal dalam politik," ucap Dodi.

Namun, ia menambahkan, Pemilu 2014 masih lama sehingga nama Ani Yudhoyono tidak bisa serta-merta menjadi calon kuat pada bursa capres. "Masih tiga tahun. Bisa berubah tahun 2014 nanti. Bisa saja muncul nama dari yang muda-muda," tuturnya.

Sebelumnya, juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengungkapkan rencana Partai Demokrat mengusung Ani Yudhoyono menjadi capres di Pilpres 2014. Ruhut bahkan menyebut sejumlah tokoh politik, seperti Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo hingga Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, cocok menjadi cawapres untuk Ani Yudhoyono.

Sosok Ani muncul lantaran ia dianggap sudah berpengalaman dan memiliki pengetahuan yang cukup karena pada 2014 nanti, Ani genap menjalani urusan terkait kepresidenan selama sepuluh tahun bersama Presiden SBY.

1 komentar: