Pulau Bali
Bali merupakan Pulau yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata. Bali banyak menyimpan pesona alam yang eksotis. Banyak wisatawan baik itu dalam dan luar negeri. Keindahan pantainya banyak disejajarkan dengan keindahan pantai di Pulau Hawaii. Menurut survey baru baru ini, Bali merupakan tempat favorit wisatawan kedua di dunia untuk memanfaatkan waktu luangnya. Berikut merupakan objek-objek wisata yang ada di Pulau Bali.
Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah
sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di kabupaten Badung.Daerah ini merupakan sebuah destinasi turis mancanegara yang sangat termasyhur. Di Kuta sendiri banyak terdapat pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri.Pantai Kuta sering pula disebut sebagai Sunset Beach atau pantai matahari terbenam sebagai lawan dari pantai Sanur.
Pantai Sanur
Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di kabupaten Badung.
Pantai Sanur terutama adalah lokasi untuk berselancar (surfing). Terutama ombak pantai Sanur sudah termasyhur di antara para wisatawan mancanegara. Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian.Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.
Nusa Dua
Nusa Dua, adalah sebuah tanjung yang terletak di selatan pulau Bali. Jaraknya kurang lebih 40 kilometer dari ibukota Denpasar.
Di daerah yang terdiri dari batu-batu karang gamping ini, banyak terdapat tempat wisata, seperti pantai Jimbaran dan Garuda Wisnu Kencana.
Tanah LotTanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Pulau Komodo versi 2
Satwa komodo adalah kadal dan reptil darat terbesar di dunia disebut dengan “Ora” oleh bahasa Manggarai. Komodo dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang sangat kejam dan memegang kedudukan tertinggi pada binatang pemangsa di pulau ini.
Satu-satunya tempat di dunia di mana dapat ditemukan komodo adalah di Taman Nasional Komodo dan bagian barat Flores. Kawasan ini merupakan bagian penting Indonesia di masa silam dan masa akan datang dan merupakan bagian yang tepat dari warisan dunia.
Satwa Komodo dapat mencapai ukuran maksimum 3 meter dan berat 90 kg. Secara ilmiah pertama kali dikenal tahun 1912 sebagai Varanus komodoensis.Diperkirakan 2.000 individu dewasa secara liar mendiami daerah ini, terbatas di pulau Komodo, Pulau Rinca dan P. Padar, dan pada daerah pantai tertentu di bagian barat Flores. Satwa Komodo, lebih suka pada semak di dataran rendah sebagai tempat berlindung dan savana sekitarnya untuk mencari makan, kadangkala juga ditemukan pada ketinggian antara 400-600 meter.
Kadal yang berpenampilan gemuk ini adalah sebagai predator dan sekaligus pemakan bangkai. Ora dewasa secara teratur menyerang dan membunuh rusa, babi hutan dan kerbau dan di Rinca juga terhadap kuda liar.Ora muda yang menetas pada bulan April dari telur yang diletakkan 8-9 bulan sebelumnya berkelompok hingga 20 per sarang, memangsa binatang kecil lainnya seperti toke, insek dan burung di mana ora kecil dapat menangkap dan memanjat pohon. Ora yang lebih tua terlalu berat untuk memanjat pohon. Ora makanannya tergantung hanya beberapa jenis saja, terutama rusa sehingga membuat sensitive hidupnya bila populasi binatang mangsa menurun. Ancaman terbesar terhadap ora adalah pemburu rusa yang memasuki kawasan melalui tempat yang terpencil menggunakan anjing pemburu, dan seringkali mengambil rusa dalam jumlah banyak dalam waktu singkat.
Terpisahkan dari binatang pemangsa lain membuat komodo berkembang dengan baik. Sementara itu pada tempat terisolasi itu pula membuat jenis ini pada keadaan bahaya. Ora mempunyai daerah jelajah sangat terbatas dibanding binatang predator lainnya di dunia.Oleh karena penyebarannya yang benar-benar terbatas dan konsekuensinya sensitive terhadap bencana lingkungan, telah menempatkan satwa ini pada kategori jenis-jenis dalam bahaya baik di Indonesia maupun di dunia.
Menempatkan satwa komodo pada daerah yang terlindungi pun tidak menjamin bahwa satwa komodo aman dari kepunahan. Dengan penjagaan yang berkesinambungan dan kesepakatan pelestarian untuk masa depan bagi satwa tersebut, bagaimanapun kita dapat membantu melestarikan satwa yang unik ini untuk generasi yang akan datang.
Yang Dapat Anda Lihat Atau Lakukan:
Untuk bisa sampai ke kawasan ini, wisatawan bisa menggunakan dua angkutan. Jika ingin cepat sampai, bisa menyewa speedboat. Dengan harga tiket Rp 3 juta, pengunjung bisa menempuh perjalanan ke pulau selama 2,5 jam. Tapi kalau ingin lebih murah, bisa menggunakan kapal tradisional dari Pelabuhan Bajo dengan biaya sewa antara Rp 600 ribu hingga Rp 1,5 juta per hari. Waktu maksimal perjalanan sekitar 4,5 jam.
Selama perjalanan bisa disaksikan pemandangan alam yang cantik. Di sekitar Flores, terdapat 60 pulau. Namun yang paling sering dikunjungi adalah Pulau Rinca dan Pulau Komodo. Tiket masuk ke kawasan wisata Komodo tidak begitu mahal. Untuk wisatawan mancanegara cukup membayar US$ 15. Sementara turis lokal dikenakan Rp 75 ribu. Harga ini berlaku selama tiga hari.
Untuk turis yang menyukai trekking, bisa melintasi kawasan ditemani seorang petugas. Di pulau ini, bisa ditemukan hewan langka komodo. Tetapi, binatang melata yang bernama latin varanus komodoensis ini jarang terlihat pada siang hari. Pasalnya, jika panas menyengat hewan ini cenderung berlindung di dalam liang atau rimbunan pohon.
Apabila ingin bermalam di pulau eksotis ini, disediakan penginapan yang memasang tarif antara Rp 50 ribu hingga Rp 65 ribu per malam. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan bawah laut dengan menyelam. Saat pulang, jangan lupa membawa oleh-oleh. Antara lain, kaos, topi, atau ukiran komodo yang bisa dibeli di pedagang cenderamata.
Satu-satunya tempat di dunia di mana dapat ditemukan komodo adalah di Taman Nasional Komodo dan bagian barat Flores. Kawasan ini merupakan bagian penting Indonesia di masa silam dan masa akan datang dan merupakan bagian yang tepat dari warisan dunia.
Satwa Komodo dapat mencapai ukuran maksimum 3 meter dan berat 90 kg. Secara ilmiah pertama kali dikenal tahun 1912 sebagai Varanus komodoensis.Diperkirakan 2.000 individu dewasa secara liar mendiami daerah ini, terbatas di pulau Komodo, Pulau Rinca dan P. Padar, dan pada daerah pantai tertentu di bagian barat Flores. Satwa Komodo, lebih suka pada semak di dataran rendah sebagai tempat berlindung dan savana sekitarnya untuk mencari makan, kadangkala juga ditemukan pada ketinggian antara 400-600 meter.
Kadal yang berpenampilan gemuk ini adalah sebagai predator dan sekaligus pemakan bangkai. Ora dewasa secara teratur menyerang dan membunuh rusa, babi hutan dan kerbau dan di Rinca juga terhadap kuda liar.Ora muda yang menetas pada bulan April dari telur yang diletakkan 8-9 bulan sebelumnya berkelompok hingga 20 per sarang, memangsa binatang kecil lainnya seperti toke, insek dan burung di mana ora kecil dapat menangkap dan memanjat pohon. Ora yang lebih tua terlalu berat untuk memanjat pohon. Ora makanannya tergantung hanya beberapa jenis saja, terutama rusa sehingga membuat sensitive hidupnya bila populasi binatang mangsa menurun. Ancaman terbesar terhadap ora adalah pemburu rusa yang memasuki kawasan melalui tempat yang terpencil menggunakan anjing pemburu, dan seringkali mengambil rusa dalam jumlah banyak dalam waktu singkat.
Terpisahkan dari binatang pemangsa lain membuat komodo berkembang dengan baik. Sementara itu pada tempat terisolasi itu pula membuat jenis ini pada keadaan bahaya. Ora mempunyai daerah jelajah sangat terbatas dibanding binatang predator lainnya di dunia.Oleh karena penyebarannya yang benar-benar terbatas dan konsekuensinya sensitive terhadap bencana lingkungan, telah menempatkan satwa ini pada kategori jenis-jenis dalam bahaya baik di Indonesia maupun di dunia.
Menempatkan satwa komodo pada daerah yang terlindungi pun tidak menjamin bahwa satwa komodo aman dari kepunahan. Dengan penjagaan yang berkesinambungan dan kesepakatan pelestarian untuk masa depan bagi satwa tersebut, bagaimanapun kita dapat membantu melestarikan satwa yang unik ini untuk generasi yang akan datang.
Yang Dapat Anda Lihat Atau Lakukan:
- Memerhatikan tingkah laku para komodo; cara makan, berburu mangsa, cara jalan dll.
- Mengagumi keanekaragaman satwa juga tetumbuhan di kepulauan komodo.
- Berenang dan snorkeling di Pantai yang airnya jernih dan pasir yang kemerahan di tambah ribuan ikan dan karang birunya
- Mengunjungi desa tradisional untuk melihat gaya hidup yang berbeda dari yang Anda.
- Kebanyakan penduduk setempat hanya dapat berbicara dalam bahasa daerah dan bahasa Indonesia.
- Ikutilah tur yang diadakan biro jasa untuk menghemat waktu, uang dan energi
- Bawalah krim tabir matahari, pakaian yang nyaman, kacamata hitam, juga topi atau penutup kepala.
Untuk bisa sampai ke kawasan ini, wisatawan bisa menggunakan dua angkutan. Jika ingin cepat sampai, bisa menyewa speedboat. Dengan harga tiket Rp 3 juta, pengunjung bisa menempuh perjalanan ke pulau selama 2,5 jam. Tapi kalau ingin lebih murah, bisa menggunakan kapal tradisional dari Pelabuhan Bajo dengan biaya sewa antara Rp 600 ribu hingga Rp 1,5 juta per hari. Waktu maksimal perjalanan sekitar 4,5 jam.
Selama perjalanan bisa disaksikan pemandangan alam yang cantik. Di sekitar Flores, terdapat 60 pulau. Namun yang paling sering dikunjungi adalah Pulau Rinca dan Pulau Komodo. Tiket masuk ke kawasan wisata Komodo tidak begitu mahal. Untuk wisatawan mancanegara cukup membayar US$ 15. Sementara turis lokal dikenakan Rp 75 ribu. Harga ini berlaku selama tiga hari.
Untuk turis yang menyukai trekking, bisa melintasi kawasan ditemani seorang petugas. Di pulau ini, bisa ditemukan hewan langka komodo. Tetapi, binatang melata yang bernama latin varanus komodoensis ini jarang terlihat pada siang hari. Pasalnya, jika panas menyengat hewan ini cenderung berlindung di dalam liang atau rimbunan pohon.
Apabila ingin bermalam di pulau eksotis ini, disediakan penginapan yang memasang tarif antara Rp 50 ribu hingga Rp 65 ribu per malam. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan bawah laut dengan menyelam. Saat pulang, jangan lupa membawa oleh-oleh. Antara lain, kaos, topi, atau ukiran komodo yang bisa dibeli di pedagang cenderamata.
Pulau Lombok
Bagi kamu yang sudah penat dengan segala keruwetan di ibukota, ingin mencari tempat berwisata selain pulau Bali, Lombok solusinya, pulau ini terletak di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa.
Pulau ini berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Dengan luas 4.725 km (sedikit lebih kecil daripada Bali). Dengan ibukota Mataram, pulau Lombok dikenal juga sebagai Bali 20 tahun yang lalu. Pulau Lombok banyak diminati oleh para wisatawan yang mencari kedamaian dan ketenangan saat berlibur.
Selain letak geografis yang berdekatan dengan pulau Bali, kedua pulau ini hanya berjarak 35km, keduanya mempunyai perbedaan fisik dan kebudayaan yang sangat signifikan. Keindahan yang bisa kamu dapat di pulau Lombok antara lain, kemegahan Gunung Rinjani, keindahan air terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep, pantai pasir putih dengan Air yang jernih dengan beraneka ragam coral dan budidaya Mutiaranya. Dengan kebudayaan Sasak yang unik serta keramahan penduduknya, pulau Lombok dapat dengan mudah menarik wisatawan dalam maupun luar negeri.
Tujuan wisata lainnya yang bisa kamu kunjungi di pulau ini adalah pantai Senggigi sebagai tempat penginapan yang letaknya strategis di pesisir pantai, Senggigi hanya terletak sekitar 15 menit dari bandara Selaparang lalu pantai Mangsit, Senggigi bagian utara. Tanjung A'an kebanyakan orang menyebut pantai kedua setelah Hawai. Di sini kamu bisa beristirahat sambil mandi-mandi dan menikmati indahnya perbukitan.
Pulau Lombok juga terkenal dengan Banyu Mulek" Pusat pembuatan Gerabah yang sangat terkenal. lalu juga ada Desa sukarare merupakan pusat tenun yang sangat terkenal dengan keindahan kain tenun yang dihasilkan dan terakhir Desa Adat Sasak, yang menurut cerita sudah ada sejak abad ke 14 dan merupakan cikal bakal suku Sasak.
Bagi Anda yang gemar bepergian, Anda pasti tak ingin melewatkan objek wisata yang mengesankan di seluruh penjuru nusantara. Berpetualang ke pulau-pulau yang eksotis, menyelami birunya laut, dan bermandikan cahaya mentari akan membuat liburan Anda tak terlupakan. Bayangkan, Anda juga berkesempatan untuk melihat jejak-jejak kehidupan masa lalu yang terpelihara, sekaligus berperan serta menjaga kelestariannya. Anda dan keluarga tak hanya betah menikmati wisata alamnya, tetapi juga bangga menjadi bagian dari ragam keindahan Indonesia. Dan di sini, di Taman Nasional Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, Anda akan mendapatkan semuanya.
Pulau Komodo terletak di ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tepatnya di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Sejak tahun 1980, kawasan seluas 1.817 km2 ini dijadikan Taman Nasional oleh Pemerintah Indonesia, yang kemudian diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada 1986. Bersama dua pulau besar lainnya, yakni Pulau Rinca dan Padar, Pulau Komodo dan beberapa pulau kecil di sekitarnya terus dipelihara sebagai habitat asli reptil yang dijuluki “Komodo Dragon” ini.
Menyandang nama latin Varanus Komodoensis dan nama lokal “Ora”, kadal raksasa ini menurut cerita dipublikasikan pertama kali pada tahun 1912 di harian nasional Hindia Belanda. Peter A. Ouwens, direktur Museum Zoologi di Bogor adalah orang yang telah mengenalkan komodo kepada dunia lewat papernya itu. Semenjak itu, ekspedisi dan penelitian terhadap spesies langka ini terus dilakukan, bahkan dikabarkan sempat menginspirasi Film KingKong di tahun 1933. Menyadari perlunya perlindungan terhadap Komodo di tengah aktivitas manusia di habitat aslinya itu, pada tahun 1915 Pemerintah Belanda mengeluarkan larangan perburuan dan pembunuhan komodo.
Berkat usaha pemerintah dan masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian Taman Nasional, wisatawan yang datang kini dapat berkunjung dan melihat dari dekat kehidupan reptil purba ini. Dengan panjang tubuh 2-3 meter, komodo dapat memiliki berat hingga 70-100 kilogram. Hewan yang menyukai tempat panas dan kering ini hidup di habitat sabana atau hutan tropis pada ketinggian rendah. Jika malam tiba, komodo bersarang di lubang dengan dalam 1-3 meter sambil menjaga panas tubuhnya di malam hari. Sebagai karnivora yang berada di puncak rantai makanan, mangsa Komodo antara lain kambing, rusa, babi hutan, dan burung. Pada kondisi tertentu, Komodo dapat berperilaku kanibal dengan memangsa Komodo lainnya. Dengan mengandalkan indera penciuman pada lidahnya, komodo dapat mencium bangkai mangsanya hingga sejauh 9 kilometer. Gigitannya yang mengandung bisa dan bakteri yang mematikan, ditambah cakar depannya yang tajam merupakan senjata alaminya. Selain itu, komodo ternyata mampu berlari 20 kilometer per jam dalam jarak yang pendek, memanjat pohon, berenang, bahkan menyelam.
Layaknya reptil lain, komodo berkembang biak dengan bertelur. Walaupun demikian, penelitian membuktikan terdapat cara lain komodo melakukan regenerasi, yakni dengan cara partenogenesis. Cara ini memungkinkan komodo betina untuk menghasilkan telur tanpa dibuahi oleh jantan. Partenogenesis diduga telah menyelamatkan komodo dari kepunahan sejak ribuan tahun silam. Akan tetapi, kerusakan habitat, aktivitas vulkanis, gempa bumi, kebakaran, sampai perburuan gelap terindikasi telah mengakibatkan penurunan jumlah populasi komodo sampai taraf rentan terhadap kepunahan. Diperkirakan terdapat 4-5 ribu ekor komodo dengan keberadaan betina yang produktif hanya berjumlah ratusan. Kondisi demikian merupakan tantangan bagi usaha konservasi Taman Nasional Pulau Komodo.
Menikmati wisata Taman Nasional Pulau Komodo dengan mengamati kehidupan komodo dari dekat mungkin belum cukup bagi Anda. Bagi Anda yang hobi dengan olahraga air, Anda dapat mencoba melakukan penyelaman di perairan utara maupun selatan kepulauan ini. Perairan utara merupakan perairan hangat hasil pertemuan arus dari Laut Banda dan Flores. Sebaliknya, perairan selatan menawarkan perairan dingin dari arus Samudera Indonesia. Kombinasi kedua karakter perairan yang berbeda ini menghasilkan ekosistem bawah laut yang kaya. Berbagai macam jenis terumbu karang hidup subur dan menjadi tempat hidup sekian banyak spesies ikan sekaligus penyedia sistem penunjang kehidupan air laut. Banyak penyelam telah menyaksikan kehidupan bawah laut perairan pulau Komodo yang memesona, yang menyimpan berjuta potensi keanekaragaman hayati.
Sebagai salah satu objek wisata andalan Indonesia, Pulau Komodo menyediakan akomodasi mulai dari pondokan yang didirikan masyarakat setempat sampai resort bertaraf internasional. Bagi wisatawan domestik, Anda dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp. 75.000, sedangkan wisatawan asing sebesar US$ 15. Untuk mencapai Pulau Komodo, Anda dapat melalui rute pesawat dari Kupang (ibukota Nusa Tenggara Timur-NTT) ke kota Ende di Pulau Flores. Berikutnya perjalanan dilanjutkan dengan minibus ke Labuhanbajo yang memakan waktu 10 jam. Dari Labuhanbajo, speedboat akan membawa Anda ke Pulau Komodo setelah menempuh penyeberangan selama 2 jam. Beberapa rute lainnya dapat Anda tempuh dengan penerbangan dari Bali sesuai maskapai penerbangan yang melayani tujuan ke NTT. Berbagai paket wisata yang ditawarkan agen wisata rasanya cukup menarik untuk dicoba bagi Anda yang baru pertama kali mendatangi Pulau Komodo ini.
Eco-wisata yang dicanangkan pemerintah terhadap Taman Nasional Pulau Komodo ini diharapkan mampu mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan domestik / manca negara. Tidak hanya orang tua, bahkan anak-anak sekalipun tidak perlu takut untuk datang dan berkunjung ke sana. Dengan peraturan dan keamanan berwisata yang terjaga, manusia dan Komodo dapat hidup berdampingan dengan damai. Dan layaknya anak-anak, kecintaan mereka terhadap Komodo merupakan benih-benih yang dapat menumbuhkan kecintaan mereka pada kekayaan negeri dan sejarahnya. Nampaknya pesan inilah yang dulu di tahun 90-an pernah dibawakan dengan apik oleh Kak Seto lewat boneka Si Komo-nya. Lewat karakter Si Komo, Kak Seto membawa pesan pelestarian komodo ke hati dan pikiran anak-anak Indonesia, agar mereka bangga dengan kekayaan negerinya.
Jika demikian, sangat layak kiranya Taman Nasional Pulau Komodo diangkat menjadi salah satu dari 7 Keajaiban Alam (7 Wonders Of Nature), bersanding dengan beragam keajaiban dunia lainnya yang mengagumkan. Jejak-jejak kehidupan dunia purba telah menyajikan dirinya kepada manusia hari ini untuk becermin melihat sejarah dunia masa lalu. Kehidupan yang telah melewati ratusan, bahkan ribuan tahun. Lewat Taman Nasional Pulau Komodo ini, dunia hari ini memiliki warisan yang tak ternilai harganya untuk dilestarikan.
Pulau Komodo terletak di ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tepatnya di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Sejak tahun 1980, kawasan seluas 1.817 km2 ini dijadikan Taman Nasional oleh Pemerintah Indonesia, yang kemudian diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada 1986. Bersama dua pulau besar lainnya, yakni Pulau Rinca dan Padar, Pulau Komodo dan beberapa pulau kecil di sekitarnya terus dipelihara sebagai habitat asli reptil yang dijuluki “Komodo Dragon” ini.
Menyandang nama latin Varanus Komodoensis dan nama lokal “Ora”, kadal raksasa ini menurut cerita dipublikasikan pertama kali pada tahun 1912 di harian nasional Hindia Belanda. Peter A. Ouwens, direktur Museum Zoologi di Bogor adalah orang yang telah mengenalkan komodo kepada dunia lewat papernya itu. Semenjak itu, ekspedisi dan penelitian terhadap spesies langka ini terus dilakukan, bahkan dikabarkan sempat menginspirasi Film KingKong di tahun 1933. Menyadari perlunya perlindungan terhadap Komodo di tengah aktivitas manusia di habitat aslinya itu, pada tahun 1915 Pemerintah Belanda mengeluarkan larangan perburuan dan pembunuhan komodo.
Berkat usaha pemerintah dan masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian Taman Nasional, wisatawan yang datang kini dapat berkunjung dan melihat dari dekat kehidupan reptil purba ini. Dengan panjang tubuh 2-3 meter, komodo dapat memiliki berat hingga 70-100 kilogram. Hewan yang menyukai tempat panas dan kering ini hidup di habitat sabana atau hutan tropis pada ketinggian rendah. Jika malam tiba, komodo bersarang di lubang dengan dalam 1-3 meter sambil menjaga panas tubuhnya di malam hari. Sebagai karnivora yang berada di puncak rantai makanan, mangsa Komodo antara lain kambing, rusa, babi hutan, dan burung. Pada kondisi tertentu, Komodo dapat berperilaku kanibal dengan memangsa Komodo lainnya. Dengan mengandalkan indera penciuman pada lidahnya, komodo dapat mencium bangkai mangsanya hingga sejauh 9 kilometer. Gigitannya yang mengandung bisa dan bakteri yang mematikan, ditambah cakar depannya yang tajam merupakan senjata alaminya. Selain itu, komodo ternyata mampu berlari 20 kilometer per jam dalam jarak yang pendek, memanjat pohon, berenang, bahkan menyelam.
Layaknya reptil lain, komodo berkembang biak dengan bertelur. Walaupun demikian, penelitian membuktikan terdapat cara lain komodo melakukan regenerasi, yakni dengan cara partenogenesis. Cara ini memungkinkan komodo betina untuk menghasilkan telur tanpa dibuahi oleh jantan. Partenogenesis diduga telah menyelamatkan komodo dari kepunahan sejak ribuan tahun silam. Akan tetapi, kerusakan habitat, aktivitas vulkanis, gempa bumi, kebakaran, sampai perburuan gelap terindikasi telah mengakibatkan penurunan jumlah populasi komodo sampai taraf rentan terhadap kepunahan. Diperkirakan terdapat 4-5 ribu ekor komodo dengan keberadaan betina yang produktif hanya berjumlah ratusan. Kondisi demikian merupakan tantangan bagi usaha konservasi Taman Nasional Pulau Komodo.
Menikmati wisata Taman Nasional Pulau Komodo dengan mengamati kehidupan komodo dari dekat mungkin belum cukup bagi Anda. Bagi Anda yang hobi dengan olahraga air, Anda dapat mencoba melakukan penyelaman di perairan utara maupun selatan kepulauan ini. Perairan utara merupakan perairan hangat hasil pertemuan arus dari Laut Banda dan Flores. Sebaliknya, perairan selatan menawarkan perairan dingin dari arus Samudera Indonesia. Kombinasi kedua karakter perairan yang berbeda ini menghasilkan ekosistem bawah laut yang kaya. Berbagai macam jenis terumbu karang hidup subur dan menjadi tempat hidup sekian banyak spesies ikan sekaligus penyedia sistem penunjang kehidupan air laut. Banyak penyelam telah menyaksikan kehidupan bawah laut perairan pulau Komodo yang memesona, yang menyimpan berjuta potensi keanekaragaman hayati.
Sebagai salah satu objek wisata andalan Indonesia, Pulau Komodo menyediakan akomodasi mulai dari pondokan yang didirikan masyarakat setempat sampai resort bertaraf internasional. Bagi wisatawan domestik, Anda dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp. 75.000, sedangkan wisatawan asing sebesar US$ 15. Untuk mencapai Pulau Komodo, Anda dapat melalui rute pesawat dari Kupang (ibukota Nusa Tenggara Timur-NTT) ke kota Ende di Pulau Flores. Berikutnya perjalanan dilanjutkan dengan minibus ke Labuhanbajo yang memakan waktu 10 jam. Dari Labuhanbajo, speedboat akan membawa Anda ke Pulau Komodo setelah menempuh penyeberangan selama 2 jam. Beberapa rute lainnya dapat Anda tempuh dengan penerbangan dari Bali sesuai maskapai penerbangan yang melayani tujuan ke NTT. Berbagai paket wisata yang ditawarkan agen wisata rasanya cukup menarik untuk dicoba bagi Anda yang baru pertama kali mendatangi Pulau Komodo ini.
Eco-wisata yang dicanangkan pemerintah terhadap Taman Nasional Pulau Komodo ini diharapkan mampu mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan domestik / manca negara. Tidak hanya orang tua, bahkan anak-anak sekalipun tidak perlu takut untuk datang dan berkunjung ke sana. Dengan peraturan dan keamanan berwisata yang terjaga, manusia dan Komodo dapat hidup berdampingan dengan damai. Dan layaknya anak-anak, kecintaan mereka terhadap Komodo merupakan benih-benih yang dapat menumbuhkan kecintaan mereka pada kekayaan negeri dan sejarahnya. Nampaknya pesan inilah yang dulu di tahun 90-an pernah dibawakan dengan apik oleh Kak Seto lewat boneka Si Komo-nya. Lewat karakter Si Komo, Kak Seto membawa pesan pelestarian komodo ke hati dan pikiran anak-anak Indonesia, agar mereka bangga dengan kekayaan negerinya.
Jika demikian, sangat layak kiranya Taman Nasional Pulau Komodo diangkat menjadi salah satu dari 7 Keajaiban Alam (7 Wonders Of Nature), bersanding dengan beragam keajaiban dunia lainnya yang mengagumkan. Jejak-jejak kehidupan dunia purba telah menyajikan dirinya kepada manusia hari ini untuk becermin melihat sejarah dunia masa lalu. Kehidupan yang telah melewati ratusan, bahkan ribuan tahun. Lewat Taman Nasional Pulau Komodo ini, dunia hari ini memiliki warisan yang tak ternilai harganya untuk dilestarikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar